KUMPULAN SAJAK-SAJAK
Kamis, 15 Mei 2014
Rabu, 07 Mei 2014
Oh, Mutiara Bening
Oh, Mutiara Bening!
Mutiara bening berisi bernas
Wereng melanda
Air mata
Bayi menagis puting mengering
By Ule Lagenti 5.5.14
Mutiara Bening
Mutiara
Bening
Bulirbulir
menguning merunduk berisi
Berisi
mutiaramutiara bening bergizi
Menghempas lepas
lapar membadai
Terhampar luas penuhi ladang kami ,
Terbentang luas
penuhi sawah kami
Tersebar
luas penuhi rawarawa kami
Mutiara
menguning bening berisi
Penuhi
pucukpucuk periuk
pribumi
Hilangkan
gundah merengek bayi suci
Mutiaramutiara bening bergizi
Kaulah padi
pengisi mimpi kami
By UleLagenti(Usai panen
padi di sawah 5 mei 2014)
Aksara Bara Api
Misteri Aksara Bara Api.
Bumbungbumbung menggulung magnet misteri
Tak terbaca purba
membatu di diri
Teraba magis misteri usang insani
Sel-sel budaya diabaikan
Aksara bara api ,satu sel terabaikan
Merusak milyar sel budaya yang tercipta
terbuaikan
Rebut jati diri !!
Aksara bara api
Genggam
Budayakan
Lestarikan
Kami muda kami peduli.
By. Ule Lagenti April 2014
(Ayo, lestarikan Sastra
jontal)
Sakura Merah Jambu
Sakura
Merah Jambu
Ytc.
Asako Siohara
Pencinta bahasa Samawa
Sakura Merah
Jambu itu,
Merah jambu
selimuti kelopak mahkota
Berkuncup-kuncup
penuh pesona
Bermekar-mekaran
penuh rupa
Bentuk
pesona penuh istimewa
Kaulah merah jambu awal musim semi tiba
Hingga
Pesta
o- Hanami berakar budaya
Lambang
keberanian,kesedihan dan bahagia
Edohigan
yang menjuntaijuntai abadi dalam pesona
Meneber
merah jambu, hijau muda, putih sedikit berwarna
Dan
aneka puspa warna tercipta.
Kaulah
sakura merah jambu Tokyo teraba di atas
kertas terbaca
Namun,
sejatinya sakura merah jambu abadi, kaulah ASAKO
SIOHARA
Matahari penyemangat sastra bara api dimasa
purwa
Hhm...
tersenyum di ujung pagi buta.
By
UleLagenti mei 2014
(Sesaat terkenang senyum
manis dikulum
Asako Siohara)
Minggu, 04 Mei 2014
tiga bocah kecil
Tiga
bocah kecil
Desau angin membelai punggung legam
penunggang kuda
Waktu beku susuri semak sibak sepi belantara
Kicauan cicit cium aroma lazuardi alam purba
Mengantar jejak kaki mungil tiga bocah kecil menenteng cita
Dikaki
bukit pedalaman desa nun jauh disana
Ngarai ,undakan bukit terjal pandangan
lepas anak sekolah diwaktu suka
Tiga
bocah kecil membungkus cita
Diantara
lampu jarak, rumah gedek , dan kabut yang menggoda
Mengejar mimpi yang sama diantara ribuan
bocahbocah kota
Dengan fasilitas yang memadai penuh warna
Tiga bocah kecil membalut sepi dalam suka duka
Meraih mimpi menuju muara cita
Heningnya belantara, jarak tempuh
sekolah yang jauh menganga
Bukan aral menantang cita
Menakar jejak meraih mimpi
menjulang buana
Pada bayu yang menakar mimpi dalam suka
Bawalah dongeng kami pada pemilik cita
Tiga bocah kecil menakar mimpi suarga
Pada
kanvas pendidikan
Nasional bahagia
Di sudut sekolah senyum bahagia merekah
dalam suka
By Ule Lagenti (refleksi 2 mei
2014).
Langganan:
Postingan (Atom)